Aku 128% sembuh!
November 1, 2008 at 7:02 am 10 komentar
Tulisan ini dibuat untuk merecovery tulisan ini (Arghhh!!!)
Asw.Ani,cipa,aku udh sembuh! 128% sembuh! Gila! Uni gw keren banget! Dahsyat! Horray! Saatnya keluar dari tempurung! Saatnya menatap dunia! Udh g mikir psiko lg!
Yaw, itu adalah sms-ku buat dua saudaraku yang selama dua hari kemarin nemenin ke-sakitjiwa-anku. Iya teman, sakit jiwa itu boleh kok, tapi jangan lama-lama ya… aku menenggatkan boleh sakit jiwa sampe hari minggu jam 23.59, boleh deh gapapa. Tapi Senin jam 00.01 harus udah senyum lagi. Jadi udah memprogram, sejak kamis malem autis dikamar (setelah pamitan ama temen2 sekosan, “mbak, fan, ren, budi, aku mau autis dulu ya“), cuma ingin sendiri, masuk gua, mikir… terus mikir.., sambil ketarik-tarik emosi. Capek, nangis semaleman. Pengen tidur ga bisa. Jam 11 malem akhirnya setelah wudlu bisa tidur juga, tapi… tiba-tiba bangun lagi. Harapannya udah jam 2 biar bisa langsung QL. ternyata, “Yah… masih jam 12”. Ah, aku berazzam, sakit jiwa ini cuma boleh sampe hari Minggu jam 23.59. Maka aku udah nge-plan, apa yang harus aku lakukan dalam menghadapi sakit jiwa ini, dan apa yang harus aku lakukan untuk hari Senin 00.01 dan seterusnya.
Tapi, ternyata eh ternyata, aku ditakdirkan untuk liqo privat cuma berdua ama uni di suatu tempat yang juga ga biasanya aku liqo di situ. tempatnya teduh, sebuah masjid dengan gaya arsitektur yang elegan. Hijau tapi ga mbuat bosan.
Ah, awalnya hanya pancingan-pancingan ringan, tentang masalahku. “Kenapa dek?“, katanya. “Ga Uni, aku udah baik2 aja kan, senyum2 aja“. Ah, uni meraih kepalaku dan menatapku.. Hadoh, ga nahan dah kalo gini. Aku masih memalingkan wajah ke jalan sana, ga berani natap uni. Huhuhu.. sampe akhirnya… Beugh, Nyantol dah pancingan uni. Di sela-sela cerita itu uni banyak nanyain pertanyaan-pertanyaan yang bikin aku nutup muka dan lagi-lagi uni meraih kepalaku. Tapi, pesan…cerita…dan nasihat-nasihat yang uni kasih, SEMUA bikin aku tersadar. Kesalahan tidak harus disikapi dengan kesalahan lagi. Dan…
Ey ey… ternyata dunia masih lebih indah! Mari keluar dari tempurung! Jadi bisa liat dunia kan? Indah kan? AYO TERSENYUM PADA DUNIA!
Persembahan deh buat semuanya, satu lagu yang aku puter hampir non-stop kecuali pas shalat dan pas ketemu uni aku matiin. Di puter hampir non-stop sejak Kamis malam sampe sekarang aku ngetik ini. Hanya lagu ini.
Ku menatap dalam kelam
tiada yang bisa kulihat
selain hanya namaMu, ya AllahEsok ataukah nanti
ampuni semua salahku
lindungi aku dari segala fitnahKau tempatku meminta
Kau beriku bahagia
jadikan aku selamanya
hambaMu yang selalu bertakwa (kata uni, orang bertakwa ga akan bilang semua masalah yang menimpanya karena kesalahan2nya, tapi karena memang seharusnya terjadi. Namanya juga tarbiyah Allah)Ampuniku ya Allah
yang sering melupakanMu
saat Kau limpahkan karuniaMu
dalam sunyi aku bersujud
Benar teman, Dia-lah pemilik segalanya. Pemilik kebahagiaan, Pemilik jiwa ini, dan jiwa-jiwa mereka. Hanya tinggal meminta, jiwa-jiwa itu bersih pada pemilik-Nya. Pesan sahabat, Syifa, dalam bahasaku “Meninggalkan sesuatu yang seperti apa yang berhadiahkan syurga dan segala isi dunia? Ialah meninggalkan apa yang tidak Ia ridhai“, dan dalam bahasa Syifa tapi tetap dalam bahasaku, “Percayalah Pi, meninggalkan apa yang tidak diridhaiNya tidak akan sia-sia. Biarkan Ia yang menggantikan dengan yang terbaik. Entah mengganti tokoh-tokohnya, atau hanya mengganti waktunya“. Ya, Allah akan selalu memberikan yang terbaik. Ia akan menggantikan yang ditinggalkan itu, dengan yang terbaik. Entah tokoh-tokohnya, entah hanya mengganti waktunya. Wallahua’lam
Teman, memang benar. Ujian kesabaran dan keikhlasan itu tiada akhir, karena hakikinya sabar dan ikhlas itu memang tiada akhir. Karena akhirnya adalah Sang IA. Maka, untuk apalagi engkau memperturutkan nafsu dunia jika Ridha-Nya jauh lebih berharga? Oranglain boleh membencimu, tapi semua orang berhak mendapat hidayah-Nya. Maka, apakah engkau merasa lebih hebat dari Allah ketika engkau membenci seseorang atau sesuatu, kecuali jika sesuatu itu adalah yang Ia benci. Walaupun engkau dalam posisi benar, dan orang itu dalam posisi salah.
Hanya satu teman, doakan kebaikan menyelimuti orang-orang itu. Hanya itu, karena mereka adalah milik-Nya. Berat? Siapa bilang tidak? Itulah cinta Allah, berat kan untuk mendapatkannya? Tapi sekali kau mendapatkan tetesannya saja, kau akan merasakan hawa syurga menyelimutimu.
Dan semua permasalahan dunia, kuncinya adalah satu! KEIMANAN. Uni menganalogikan bahwa permasalahan laksana gelombang cahaya. Dan keimanan di hati adalah cermin. Jika keimanan kita baik, maka permasalahan hanya akan datang dan pergi. Jika cermin itu baik, maka semua cahaya akan dipantulkan kembali. Tapi jika cermin itu permukaannya bergelombang, maka pantulan cahayanya akan kacau dan bahkan ada juga yang diteruskan.
AYO BENAHI IMANMU, PI!!!
Ah, sebenernya aku ingin menumpahkan semua energi positif yang luar biasa dari uni, hanya saja mengapa tidak bisa? Tapi semoga bisa menarik kembali energi negatif yang aku tularkan kemarin.
Pagi-pagi langsung dapet sms bagus nih,dari dua orang saudaraku. Gilang dan Dhian (padahal Dhian baru aja dari sini, abis nge-blutut ost Ipinupin). Makasih ya Gil, Budi.. Pas banget tausyiahnya.
“Karena cinta kepadamu, Ia perayakan amanah langit dibahumu. Karena sayangNya padamu pula, Ia pilihkan jalan cinta bagimu. Pernahkah kau bertanya mengapa Ia memilihmu ALLAH LOVES U ^_^”
“Diantara penduduk bumi ini, ada yang kebahagiaannya adalah dengan membuat orang lain bahagia membantu mereka tersenyum, sementara dia menyimpan sendiri airmatanya” <– yang ini gue banget!
————————
“Just enjoy this great life! A wonderful place to get great adventure! Just great and great! BE GREAT, sist!!” (Army yang bilang)
Entry filed under: ceritacerita. Tags: jejalan kehidupan.
10 Komentar Add your own
Tinggalkan Balasan
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1.
Hadi Teguh Yudistira | November 1, 2008 pukul 12:27 pm
Alhamdulillah…semua sudah selesai….
2.
fani ferdiana | November 1, 2008 pukul 12:58 pm
waaah,,, akhirnya sembuh jg,,, senangnyaaa…
Akhirnya satu cahaya di kosan ini menyala lagi!
3.
miftahul hidayah | November 1, 2008 pukul 9:44 pm
@ hadi dan fani
iya, udah sembuh… udah bisa loncat-loncat lagi… udah bisa mandang langit dengan senyuman, sambil bilang, “Makasih Cinta. Aku akan selalu mengingat tarbiyah ini. Aku akan menyimpan kisah ini dalam kotak terindah kehidupanku, agar kelak aku bisa membukanya kembali, untuk tersenyum karena aku telah melewatinya dengan senyuman”
4.
dian | November 3, 2008 pukul 7:25 pm
heheh… autis itu memang menular, sembuh juga menular, kambuh menular juga, hahah! dian ngomong apa sih? 😀
well, pi… Kalo kata giring (soalnya dia vokalisnya Nidji),
menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga, bersyukurlah pada Yang Kuasa, cinta kita di dunia, selamanya… 😀
5.
37degree | November 3, 2008 pukul 10:12 pm
haa… akhirnya…
si pencinta kodok sembuh juga, keep istiqomah yaa ^^
i know u can
u just on the top now
and then, i hope
we will survive
don’t we?
regarding our self
nothing useless
every moments has been
blessed
and Light
turning the shadow into
bright…
Allah love u
me too
thanks 4 all ^^
6.
ardee | November 4, 2008 pukul 7:51 pm
Duh… jadi bener kata psikiater…
satu dari empat orang indonesia memiliki gejala kelainan jiwa mulai dari ringan sampe berat…
Kebayang diMarkaz (kosanku) ada 4 orang… dan kayaknya yang paling potensial sakit jiwa itu ya… saya…
Tenang Pi… kita sama… ;p
7.
miftahul hidayah | November 4, 2008 pukul 8:00 pm
@ budi, ajengajeng
kita jangan saling tular menular ya kalo lagi autis
kasian teman2 yang lain, makin ketularan makin parah
@ kang ardian
ogah banget disamain ama kang ardian,hahahaha… piss!
8.
ardee | November 6, 2008 pukul 10:08 am
Pi… masukin ke kampung bocah dong naskah ini… bilangin ke syifa…
9.
miftahul hidayah | November 6, 2008 pukul 11:25 am
@ kang ardian
tulisan ga mutu kaya gini, buat apa coba. ga ah, penulis tidak mengijinkan!
10.
arinkusayang | November 7, 2008 pukul 11:09 am
iya yahhh
teh pipi sembuh euy!
si uni mah hebar bgt yahh
hehehe~